Lakon
Sang Illusionist
Karya Deny Indra Himawan
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
2011
Para pelaku
- THOMIAS ( Illusionist )
- FINA ( Tuan Putri )
- GODOT ( Inspektur )
- KASUA ( Pangeran )
- PENGAWAL 1
- PENGAWAL 2
- PENONTON
- MANAGER THOMIAS
PEMBUKA
(Lelaki berumur sekitar 25 tahun sedang berada di ranjang tempat tidurnya diterangi empat lilin menyala di setiap sudut ranjang. Masuk sosok berjubah hitam dengan tawa seramnya datang mematikan cahaya lilin sudut bawah kiri. Sosok berjubah putih datang dengan sedih dan tanpa sengaja memadamkan lilin sudut bawah kanan. Sesosok berjubah merah mengikutinya dan dengan sengaja memadamkan lilin atas kiri. Tiba2 Thomias terbangun dari tidurnya berteriak keras karena mimpi buruk. Thomias menghidupkan kembali ketiga lilin yang padam dengan lilin yang masih menyala. Kemudian thomias melanjutkan tidurnya dengan berharap sebuah harapan itu menghidupkan segalanya.)
BABAK 1
(PAGI, TERAS RUMAH THOMIAS )
THOMIAS
Cinta ? siapa yang tak membutuhkan cinta ? bahkan seorang pesulap yang dapat memanipulasi pikiran pun terhipnotis oleh cinta. Ketenaranku sebagai illusionist tak lagi berarti ketika lamunanku hanya bisa membayangkan nikmatnya berkasih mesra. (berdiam sejenak).
Ya, aku harus mencari tulang rusukku yang masih dalam lamunan.
(berjalan meninggalkan rumah sambil memainkan beberapa trik sulap, tak lama kemudian masuk perempuan cantik berbusana kerajaan).
FINA
(bertepuk tangan) Menarik sekali permainan sulapmu.
THOMIAS
(membungkuk hormat). Oh maaf tuan putri, hamba tidak tahu jika tuan putri sedang melewati jalan ini.
FINA
Bangunlah berdirilah, aku sangat terhibur melihat kelihaianmu itu barusan. Bisakah kau mengajariku wahai…
THOMIAS
Hamba Thomias, tuan putri.
FINA
Ya Thomias. Bolehkah aku belajar padamu wahai Thomias.
THOMIAS
Dengan senang hati hamba melayani tuan putri.
Tapi apakah tidak bermasalah nantinya jika kerajaan tahu bahwa tuan putri sering bertemu saya?
FINA
Tak apa, di kerajaan sedang kacau, kisruh dengan belum adanya raja yang terpilih untuk memimpin kerajaan ini. Lagipula aku penat menapaki jejak hidupku yang monoton tanpa ada pria yang menemaniku.
THOMIAS
Bagaimana dengan pangeran ? hamba khawatir jika nanti pangeran tahu, maka…
FINA
Pangeran ? tidak ada cinta yang dapat dibanggakan. aku hanya jadi budak nafsunya. Kasua hanya mementingkan ambisinya untuk menjadi raja. Sudah lama aku ingin pergi meninggalkannya, tapi aku tak sanggup. Aku ingin menghilang secara misterius layaknya pesulap menghilangkan gajah di panggung dengan kain hitamnya. (menangis).
Thom, kau kah pria yang dielu-elukan masyarakat dengan illusimu itu ? jika iya, aku mohon, hilangkanlah aku, lenyapkanlah aku, bawalah aku bersamamu Thom.
THOMIAS
Tapi… tuan putri…
FINA
Sssstttt (sahut, Fina merayu Thom)
Tidak akan ada yang tahu Thom… (mendekatkan bibirnya ke bibir Thomias)
BLACKOUT
BABAK 2
(KAMAR THOMIAS DENGAN DITERANGI 4 LILIN)
(Thomias berdansa dengan Fina dengan diiringi musik syahdu memuncakkan adrenalin nafsu, dengan tarian eksotis Thom membuka kain yang mengatup tubuh Fina, kemudian menariknya perlahan.)
FINA
Kita sudah terlampau jauh melakukan hal ini. Bawa aku pergi Thom, hilangkan aku bersamamu.
THOMIAS
Ya … mungkin kaulah tulang rusukku yang selama ini aku cari. Aroma tubuhmu, keringatmu, air liurmu, semua aku rasakan. Aku berjanji akan membawamu menghilang. Liontin ini akan menjadi saksi sekaligus janjiku yang akan aku tepati. (sambil memberikan kalung liontin hati).
FINA
Waw, cantik sekali liontin ini Thom… terimacinta.
THOMIAS
Kenapa cinta bukan kasih?
FINA
Karena kasih tak mampu mengungkapkan semua ini thom.. hanya cinta yang membendung segalanya.
THOMIAS
Cinta… cinta… cinta.. hahaha
FINA
Hari ini kau akan mengajariku trik apa Thom ? apakah Orange Tree seperti pertunjukkanmu di teater itu ?
Inspektur kerajaan sangat tertarik dengan itu Thom.
THOMIAS
Jika aku berbagi rahasia trik sulap itu, maka bagaimana generasi pesulap mendatang ? mereka akan kehilangan trik trik ilusi sehingga mudah tertebak oleh penonton.
Fin, aku punya bola di genggamanku, pejamkan matamu dan tebaklah ada dimana bola ini, kanan atau kiri.
FINA
Ya aku tidak bisa menjawab dengan tepat karena mataku terpejam, seandainya tebakanku benar, itu pasti kebetulan, karena hanya ada dua kemungkinan, kanan dan kiri.
THOMIAS
Tidak ada unsur kebetulan jika kau tebak dengan hati, dan perhatikan rasakan aliran darah si pemegang bola. Maka kau akan bisa menebaknya dengan sangat tepat.
(keduanya memainkan trik sulap itu dengan hati)
BLACKOUT
BABAK 3
(SETTING DIKERAJAAN, PANGERAN BESERTA INSPEKTUR KERAJAAN BERDISKUSI TENTANG CURHATAN PANGERAN)
KASUA
Inspektur Godot !
GODOT
Hamba paduka…
KASUA
Disini kaulah yang aku percaya sebagai kepala keamanan kerajaan sekaligus penasihatku.
GODOT
Hamba paham paduka, namun sepertinya paduka sedang gundah. Ada apa gerangan yang menyebabkan keresahan paduka ?
KASUA
Hahaha, rupanya tak hanya cerdik kau Godot, tapi pandai sekali menebak isi hati orang.
GODOT
Mohon ampun paduka, bukan maksud hamba untuk lancang bertanya sedemikian tadi.
KASUA
Oh tidak, itu bukan suatu kesalahan dan tak perlu minta maaf. (berpikir sejenak). Jadi begini inspektur, aku memikirkan tentang kapan waktu yang tepat untuk penobatanku sebagai raja ? aku sudah muak menunggu terlalu lama keputusan dari Sang Raja Agung, yaitu ayahanda.
GODOT
Bersabarlah paduka, jika tiba saatnya nanti pasti akan terpenuhi keinginan paduka pangeran untuk menjadi raja.
KASUA
Yaa, tapi sampai saat ini aku belum mempunyai pendamping. Kerajaan akan terasa kurang apabila saat aku dinobatkan sebagai raja agung namun belum memiliki permaisuri.
GODOT
Ampun paduka, hamba dengar-dengar paduka sedang menjalin kasih dengan putri Fina, seseorang yang dijadikan putri angkat dari baginda raja agung.
KASUA
Ya, aku jatuh hati padanya. Sudah sering pula aku menikmati semua keindahannya. Hahaha, sungguh puas aku ketika dia melayaniku dengan tangisnya.
GODOT
Apa ??? (kaget)
KASUA
Kenapa wajahmu berubah seperti singa sedang lapar inspektur ?
GODOT
Oh tidak. Maaf paduka.(hanya diam, seperti menyembunyikan sesuatu).
KASUA
Tapi, sampai sekarang aku belum tahu asal usul putri Fina, apakah dia berasal dari golongan bangsawan juga ? apakah kastanya ?
GODOT
Itu tidak penting paduka, bibit bebet bobot sudah tidak berlaku lagi jika cinta sudah berbicara. Yang penting, paduka pangeran mengenal putri Fina sebagai putri angkat baginda raja agung, itu saja sudah cukup paduka.
KASUA
Ya aku mengerti. Terimakasih wahai penasihatku.
Masih ada satu hal lagi yang masih aku bingungkan.
GODOT
Hal apa itu paduka pangeran ?
KASUA
Hiburan apa yang bisa memikat orang-orang di acara penobatanku nanti ?
GODOT
Akhir-akhir ini hamba mendengar ada pesulap yang bisa menghilangkan apa yang ingin dihilangkan. Bahkan, ia mampu membuat ilusi yang nyata yaitu mebangkitkan roh yamg telah meninggal. Apa sebaiknya kita memanggil pesulap itu untuk memeriahkan acara penobatan paduka ?
KASUA
Siapa nama sang ilusionist itu ?
GODOT
Thomias, paduka..
KASUA
Ya, ide yang cemerlang Dot, terimakasih.
(berteriak memanggil pengawal). Pengawal… pengawal !!!
PENGAWAL 1
Siap paduka pangeran…
PENGAWAL 2
Kami siap menjalankan perintah paduka.
KASUA
Aku minta segera cari pesulap yang bernama Thomias, undang dia ke istana untuk pertunjukkan sulapnya di acara penobatanku sebagai pengganti ayahanda.
PENGAWAL 1 & PENGAWAL 2
Siap laksanakan paduka. Kami mohon pamit paduka…
(kedua pengawal keluar)
BLACKOUT
BABAK 4
ADEGAN 1
(SETTING PANGGUNG PERTUNJUKKAN SULAP, THOMIAS DUDUK DI SEBUAH KURSI MELAKUKAN BEBERAPA AKSI DAN TRIK SULAP. PANGERAN, INSPEKTUR GODOT, PUTRI FINA, DAN PENGAWAL SEBAGAI PENGIKUT KERAJAAN TERBUAI MELIHAT PERTUNJUKKAN SULAP ITU)
THOMIAS
Apa kalian siap melihat kejutan-kejutan yang belum pernah terlihat dimanapun? Saya ingin memberi kesempatan pada kalian, adakah permintaan dari kalian ? (Thomias menghilangkan kursi yang didudukinya setelah ia merentangkan kain hitam dalam sekejap mata).
KASUA
(bertepuk tangan) bagaimana kau bisa melakukan itu Thom ?
THOMIAS
Dengan hati, paduka..
GODOT
Apa kau menggunakan makhluk sejenis setan wahai ilusionist ?
THOMIAS
Sungguh hina di mata sang khalik apabila kita bersekutu dengan setan. Justru setan itulah yang sering mengganggu kita, memperalat kita, mereka seperti pupuk nafsu, mereka ibarat penggugah kesenangan dunia.
FINA
Kau sungguh menghilangkan kursi itu Thom ? kau telah menepati janjimu.. (tersenyum).
KASUA
Janji apa ? (marah). Jadi kalian sudah saling kenal ?
THOMIAS
Ampun paduka, hamba menegenalnya disaat putri Fina sedang melihat pertunjukkan sulap Hamba paduka…
KASUA
Aaahhh, lancang sekali kau berkenalan dengan calon permaisuriku ?
Dan kamu putri, (menuding Fina) kalung pemberian dari siapa yang menghiasi lehermu itu ?
FINA
Maafkan aku, pangeran. Aku sudah menghianati pangeran. Kharismatik Thomias membuatku jatuh hati dan aku memberikan semuanya saat malam indah itu. Sejujurnya, aku tidak mencintaimu pangeran, aku melakukan itu bersamamu karena terpaksa. Aku hanya mesra, bukan cinta. Seakan aku ada hanya untuk pemuas nafsumu saja pangeran. maafkan ham….
KASUA
Pergi kamu !!!
FINA
Tapi pangeran.,
KASUA
Pergi !!! mulai sekarang aku tidak mau melihatmu di istana ini lagi.
FINA
…. (berjalan keluar)
GODOT
…(berlari menyusulnya) putri !!!
THOMIAS
Sungguh keji perbuatan pangeran yang mengusir putri dari baginda raja agung. Hahaha, jadi ini calon pengganti baginda? jika baginda tidak terbaring sakit di ranjangnya, mungkin beliau sudah mengusir paduka pangeran juga. (berbisik) Terlebih jika baginda tahu bahwa penyebab beliau sakit adalah minuman anggur merah yang telah kau taburi racun itu pangeran. Maka sudah pasti kau tidak lagi dianggapnya sebagai anak, apalagi menggantikan posisinya sebagai raja.
KASUA
Apa kamu bilang ? hhhaaaaahhh !!!!!!!!!! (marah dan pergi keluar, diringi pengawal, meninggalkan panggung pertunjukkan).
BLACKOUT
ADEGAN 2
(SETTING DIRUMAH INSPEKTUR GODOT)
GODOT
…(manampar Fina)… Dasar kau anak tidak tahu diri !!!
FINA
Kenapa Yah ? apa salah Fina ?
GODOT
(emosi) tujuan Ayah mengikhlaskanmu untuk jadi putri raja itu agar derajatmu naik, Nak, dan Ayah bisa menjadi Inspektur kepala keamanan kerajaan sekaligus penasihat kerajaan.
FINA
Lalu apa hubungannya dengan tamparan Ayah barusan ?
GODOT
Kau telah mengecewakan Pangeran, dan sekarang kau diusir dari istana. Tidak mungkin kau tinggal disini, Nak. Jika kau tetap disini, maka akan ketahuan siapa dirimu sebenarnya ? kau adalah anak dari bekas perompak sadis 20 tahun silam. Kini Ayah menjadi orang yang dianggap penting di kerajaan. Apa kau mau melihat Ayah dibunuh karena tingkahmu ?
FINA
Maafkan Fina, Ayah…
GODOT
Sebenarnya berat rasanya melepasmu, Nak. Tapi sebaiknya kau pergi meninggalkan daerah ini. Ada kuda betina di kandang, pakailah kuda itu sebagai tungganganmu untuk pergi.
FINA
Baiklah ayah, selamat tinggal… (Pergi).
BLACKOUT
ADEGAN 3
(SETTING DI KERAJAAN)
KASUA
(masuk panggung dengan luapan emosi).
Inspektur, inspektur, kemarilah ada yang ingin aku bicarakan..
GODOT
Hamba paduka…
Ada perlu apa paduka ? sepertinya paduka sedang tidak enak hati ?
KASUA
Lagi-lagi kau pandai menebak wahai penasehatku… begini, ternyata Thomias si pesulap itu telah mengetahui rahasia kita, apa dibalik semua ini, dikerajaan ini, dia tahu. Aku bingung, bagaimana dia bisa tahu sedangkan dia baru memasuki istana ini satu kali saja ?
GODOT
Ampun paduka, kalau boleh tahu, rahasia apa paduka ?
KASUA
Tentang racun itu, Dot..
Aku tidak habis pikir, tidak adalagi orang yang tahu tentang hal ini kecuali kita berdua, tapi mengapa si jenggot panjang itu mengetahuinya ?
Jadi, aku ingin meminta bantuanmu, Dot… bertindaklah sebagaimana kepala keamanan di kerajaan ini. Buat bukti-bukti palsu untuk penangkapan pesulap tengik itu !!!
GODOT
Akan hamba laksanakan paduka. Mohon pamit paduka yang saya hormati. (berjalan)
KASUA
Inspektur Godot… (memanggil)
GODOT
Ya, paduka…
KASUA
Aku masih punya satu strategi lagi.
GODOT
Apa gerangan ?
KASUA
Putri Fina yang terusir dari istana ini pasti akan pergi ke rumah Thomias, aku ingin menyerang batin si jenggot panjang dengan menyuruh Pengawal-pengawalku untuk membunuh putri Fina sebelum ia tiba di rumah Thomias.
GODOT
Apa paduka ? (kesal, emosi)
KASUA
Hei, mengapa setiap aku membicarakan putri Fina, wajahmu berubah seperti singa yang lapar ? buas penuh emosi dan dendam. Apa ada yang kau sembunyikan dariku wahai penasehat ? (heran)
GODOT
Mohon ampun, paduka… apakah kiranya harus ? lebih baik paduka urungkan saja niat itu. Lagipula, paduka kan mencintainya, apa tega paduka membiarkan anakku terbunuh oleh para pengawal paduka? Belum lagi mungkin diperkosa terlebih dulu ? aaahh itu sangat keji, paduka.
KASUA
Apa katamu barusan ? ‘anakku’ ? siapa yang kau maksud sebagai anakmu ? (kaget)
GODOT
Ehm… maksud saya… eh,,, anu paduka… ehmmm…(bingung)
Iya paduka, maksud saya putri Fina yang sudah saya anggap sebagai anak sendiri.
KASUA
Oh seperti itu. Ya mungkin terdengar keji… hahaha, itu baru anganku saja. Aku masih sangat mencintai putri Fina. (tenang).
Tapi aku kecewa dengan sikapnya (emosi lagi).
BLACKOUT
ADEGAN 4
(SETTING DI SEMAK-SEMAK, TERGELETAK MAYAT PUTRI FINA TANPA LUKA, NAMUN MULUTNYA MENGELUARKAN BUSA)
THOMIAS
(berjalan ke arah mayat putri Fina)… Putri,, tidaaaaaaaakkk… tolong-tolong-tolong…
GODOT
(berjalan masuk) ada apa ini ? astaga, tuan putri fina…
FREZZE lampu FEEDOUT
(Penari pembawa lentera masuk berjubah putih dengan diiringi intrumen ksedihan dan kematian)
Lagu musikalisasi puisi (bisa diaransemen sendiri oleh pemusik)
Antara hari-hari pohon tak berdaun
Kita terlena dibawah pohon musim bunga
Hidup serahkan pada hari mengalun
Tertidur diatas perahu kolam terlucut damba
Antara benua dan benua
Satu kasih dua kesetiaan
Tertunggu rindu samudra
Satu rasa satu kematian
(selesai lagu, penyanyi memadamkan cahaya lentera)
BLACKOUT
BABAK 5
ADEGAN 1
(SETTING DI PANGGUNG PERTUNJUKKAN SULAP DIWAKTU 100 HARI SETELAH KEJADIAN PENEMUAN MAYAT ITU. KINI THOMIAS MENUNJUKKAN TRIK SULAPNYA YANG SANGAT MEMIKAT MASYARAKAT YANG MENONTON. SANG ILUSIONIST INI MENGHADIRKAN BAYANGAN NYATA DARI ORANG YANG SUDAH MENINGGAL. SEAKAN-AKAN ITU ROH)
THOMIAS
(duduk di kursi dengan ekspresi meyakinkan berusaha memanggil Roh). Hadirlah wahai siapapun kamu yang pada saat meninggalmu masih ganjal. Sampaikanlah kepada kami tentang dirimu… (saat Thomias mengangkat tangannya tiba-tiba muncul bayangan).
ROH 1
(membuka matanya, sejenak bingung memandang kanan kiri). Dimana aku? Apa aku hidup kembali ?
THOMIAS
(berinteraksi pada penonton, yang pada naskah drama ini penonton pertunjukkan sulap adalah penonton pementasan drama. ’Said side’)
Aku ingin meminta salah satu dari kalian untuk naik ke panggung, untuk membuktikan bahwa ini benar-benar nyata.
PENONTON
(berbicara pada bayangan dan saking penasarannya melontarkan banyak pertanyaan) siapa nama mu ? apakah kau pernah hidup ? dimana tinggalmu? Kapan kau meninggal ? ceritakan bagaimana kau meninggal ?
ROH 1
Namaku Rossa. Ya aku pernah hidup. Aku tinggal di sebuah desa kecil 13Km dari kota. 15 tahun yang lalu aku meninggal. Sesuai namaku yang berarti bunga mawar, saat itu malam hujan rintik, ada seseorang mengirimiku bunga mawar, saat kucium aroma wangi semerbaknya, aku mencium racun. Mulutku berbusa, Sehingga menyebabkan aku meninggal.
PENONTON
Apa ini rekayasa ? apakah ini trik-trik dari pesulap hebat ? atau ini hanya ilusi dari sang ilusionist? (dengan rasa penasaran, ingin memegang Roh itu, tangan menembus badan Roh, seakan menyibak angin).
THOMIAS
Kau sudah percaya ? (dengan keringat yang bercucuran, Thomias menurunkan tangannya lalu seketika Roh itu menghilang).
ADEGAN 2
(SETTING SAMA DENGAN ADEGAN SEBELUMNYA, MASUKLAH INSPEKTUR GODOT DAN PANGERAN KASUA)
GODOT
Salam..
THOMIAS
Salam, Inspektur Godot.. maaf, ada apa ini ? saya sedang melakukan pertunjukkan.
GODOT
Saya datang kemari sebenarnya untuk menangkapmu, dengan trik-trikmu ini kau telah menghasut masyarakat untuk percaya padamu dan Roh palsumu itu. Ini perintah dari paduka pangeran.
THOMIAS
Silahkan tangkap saya apabila sulap dan ilusi yang saya pertunjukkan kepada masyarakat untuk hiburan semata ini menjadi suatu kesalahan dimata hukum kerajaan.
GODOT
Tapi sepertinya saya mengurungkan niat, saya mencurigai pangeran terlibat dalam kejadian 100 hari yang lalu. Sehari sebelum kejadian itu, Pangeran Kasua sempat berkeinginan untuk membunuh putri Fina, namun setelah saya bujuk, ia mengurungkan niatnya.
THOMIAS
Duduklah, nikmatilah pertunjukkanku ini…
(duduk di kursi dengan ekspresi meyakinkan berusaha memanggil Roh, setelah Thomias mengangkat tangannya, muncul Roh Putri Fina).
GODOT
Apa ? ini nyata ? atau ilusi saja ?
PENONTON
Wah, itu seperti Putri Fina.. hei, kau, yang kami sebut Roh, atau ntah bayangan… siapakah kau ? apa kau putri Fina yang meninggal 100hari yang lalu ? ceritakan lah siapa yang membunuhmu ?
ROH PUTRI FINA
(terdiam, bingung, melihat keseluruh isi ruangan dengan tatapan kosong, saat melihat Thomias dibelakangnya, Fina tersenyum, dan berusaha memegang tangan Thomias yang terangkat, namun lagi-lagi menembus tubuh, itu hanya bayangan seperti angin).
GODOT
Fina, kau kah itu, Nak ?
Maaf, maaf, maaf sampai saat ini aku sebagai ayahmu sekaligus kepala keamanan kerajaan, belum bisa menangkap siapa pelakunya yang membunuhmu..
ROH PUTRI FINA
(melambaikan tangan , dan hanya bisa menangis).
THOMIAS
Aku merindukanmu putri… ( ketika akan memeluk, bayangan itu memudar dan menghilang, lagi-lagi Thomias mengucurkan keringat deras).
Sekian, terima kasih. (setelah mendengar tepuk tangan dari penonton, Thom berjalan kedepan panggung seakan2 ia menutup tirai pertunjukkan, dan kembali duduk di kursinya).
GODOT
Kenapa ? kenapa kau melakukan semua ini ?
THOMIAS
Sulap adalah hiburan semata, dan ilusi adalah sesuatu yang jarang kita dapatkan karena tidak semua orang bisa menciptakan sebuah ilusi.
GODOT
Tapi kenapa harus dengan putri Fina yang kau jadikan ilusimu? kenapa dia ?
THOMIAS
Karena aku hanya ingin selalu bersamanya.
GODOT
Thom, ingat, dia sudah tidak ada… jangan menghayal…
THOMIAS
Ya, tapi aku ingin terus bersamanya.
GODOT
Kau keras kepala !!! lupakan dia ! seperti ayah yang merelakan putrinya meninggal dengan penuh teka-teki.
THOMIAS
Ayah, aku hanya ingin bersamanya, bersama putrimu, sampai aku meninggal.
GODOT
Terserah !
THOMIAS
Besok datanglah bersama pangeran Kasua untuk melihat pertunjukkanku berikutnya.
BLACKOUT
BABAK 6
ADEGAN 1
(SETTING DIKERAJAAN, GODOT SEDANG MABUK MIRAS KARENA KESAL DENGAN PANGERAN KASUA)
GODOT
Saya menghadap woe pangeran licik (berbicara sinis pada pangeran)
KASUA
Apa yang baru saja kau katakan? Kau mulai lancang padaku hei penasehat ?
GODOT
Penasehat katamu ? haha, lebih tepatnya lagi selama ini aku adalah budakmu wahai iblis kerajaan.
KASUA
Kata-katamu melantur, apa kau sedang mabuk ? sungguh tidak sepantasnya seorang kepala keamanan kerajaan mabuk dikala bertugas.
GODOT
Saya tidak tahu apa saya sedang mabuk apa tidak, dan yang penting saya tidak mau tau, seperti paduka yang tak mau tau terhadap meninggalnya putri Fina.
KASUA
Apa yang kau bicarakan ? aku tidak paham apa maksudmu hei kakek tua..
GODOT
Terserah kau mau sebut aku kakek tua atau apalah. Oh iya, ada kabar baik untukku dan tentunya menjadi kabar buruk untuk kau paduka. Hahaha
KASUA
Apa itu ?
GODOT
Baginda Raja Agungg telah sembuh dan masih bersedia memimpin kerajaan kembali setelah saya beritahu tentang racun itu. Dan kau wahai padukaku yang selama ini menjadi orang yang aku anut, sebentar lagi mungkin kau akan dianggap sebagai ananda yang durhaka, hahaha.
KASUA
Dasar kau !!!
GODOT
Sebelum kau marah, aku akan mengajakmu ke tempat pertunjukkan Thomias. Sepertinya dia akan memperlihatkan sesuatu pada paduka. Mari kita kesana sekarang.
(keluar)
BLACKOUT
ADEGAN 2
(SETTING DI PANGGUNG PERTUNJUKKAN)
MANAGER THOMIAS
Thom, kau siap hari ini ? wajahmu terlihat segar dan bersemangat..
THOMIAS
Iya John, saya ingin bertemu seseorang setelah pertunjukkan ini.
MANAGER THOMIAS
Semoga menyenangkan bagimu. Sang pencipta selalu bersama kita semua.
THOMIAS
Ada yang ingin saya sampaikan sedikit saja.
MANAGER THOMIAS
Apa itu ?
THOMIAS
Saya harap kamu menjadi pengelola gedung pertunjukkan ini, dan separuh hasil kita selama ini saya berikan untukmu. Semuanya menjadi atas namamu. Setelah pertunjukkan ini, aku sudah tidah membutuhkannya lagi.
MANAGER THOMIAS
Kenapa Thom ? tapi yasudahlah jika itu pilihanmu… aku akan segera membuka tirai tanda pertunjukkan akan segera dimulai, kau sudah siap wahai sahabatku ?
(John si Manager berjalan ke depan panggung seakan membuka tirai).
Hadirin sekalian, terimakasih atas kunjungannya selama ini, selalu setia menanti satu demi satu pertunjukkan dari sang illusionist. Mari kita saksikan, inilah dia Thomias si jenggot panjang…. !!! (bertepuk tangan)
KASUA
(masuk diiringi pengawalnya) Tunggu-tunggu dulu. Saya datang untuk melihat pertunjukanmu.
THOMIAS
Selamat siang paduka. Silahkan duduk untuk menyaksikan pertunjukkan ini. Semoga paduka puas.
KASUA
Silahkan Thom.
Pengawal !!!
PENGAWAL 1 & PENGAWAL2
Siap paduka pangeran…
KASUA
Awasi trik-trik busuknya !!!
PENGAWAL 1 & PENGAWAL2
Siap laksanakan paduka…
THOMIAS
(memulai ritual memanggil Roh)
Putri Fina yang aku rindukan, hadirlah… hadirlah… hadirlah….
(Putri Fina hadir dalam bayangan saat Thomias mengangkat tangannya).
ROH PUTRI FINA
…(terdiam seakan memegang tangan Thomias)…
PENONTON
Itu putri Fina, dia dihadirkan lagi, akankah dia akan berbicara sesuatu ?
THOMIAS
Wahai semua yang sedang menyaksikan pertunjukkan ini, bertanyalah pada Roh putri Fina ini sebelum ia kembali menghilang..
PENONTON
Kali ini tak akan ada pertanyaan, jelaskan saja apa yang ingin putri katakan… lami pasti akan menerimanya dengan lapang.
THOMIAS
(menatap mata putri) ceritakanlah….
ROH PUTRI FINA
Ayah, maafkan aku sebelumnya. Aku telah banyak berbohong padamu. Mungkin banyak yang bertanya ”ayah ?”. ya, lelaki berseragam kepala keamanan yang duduk dibangku penonton sebelah sana itu adalah ayahku. Dialah inspektur Godot.(melambaikan tangan ke Godot).
Thom, aku rindu kebersamaan kita. Cinta kita. Kehangatan kita. Dan semuanya tentang kita berdua. (menatap mata Thom, sambil menangis)
Dan ini mungkin yang kalian tunggu-tunggu dan kalian tanyakan. Siapa yang membunuhku ? (bayangan Roh Putri Fina meredup seperti akan menghilang).
Ya, orang yang membunuhku ada disini, dan sedang melihat pertunjukkan ini. (bayangan Roh putri Fina menghilang setelah mengatakan itu).
THOMIAS
(menurunkan tangannya, sambil mengusap keringat yang bercucuran).
KASUA
Pengawal !!!
Tangkap pesulap penipu ini !!!
Dia adalah penghasut dengan semua trik-trik palsunya… bukan aku yang bersalah… aku tidak membunuh putri Fina..
PENGAWAL 1 & PENGAWAL2
Baiklah paduka. Hamba laksanakan !
(pengawal mendekati Thomias dan beniat ingin menangkapnya, namun ternyata tangan pengawal menembus tubuh Thomias).
Tembus, paduka… tidak bisa kami tangkap…
KASUA
Ini bukan Thomias, ini hanya bayangannya saja. Jadi sedari tadi kita ditipu olehnya…
Cari Thomias yang asli… !!!
PENGAWAL 1 & PENGAWAL2
Laksanakan paduka…
BLACKOUT
BABAK 7
ADEGAN 1
(SETTING DIRUMAH GODOT, MENGHABISKAN MASA TUANYA SETELAH DIPENSIUNKAN DARI PEKERJAANNYA SEBAGAI KEPALA KEAMANAN KERAJAAN SEKALIGUS PENASEHAT).
GODOT
(duduk santai dengan minum secangkir kopi dimejanya, ada selembar kertas di meja).
Surat apa ini ? (membukanya)
Dear Mr. Godot.
Thomias menyapamu dengan penuh hormat.
Maaf saya pergi tanpa pamit.
Saya ingin menemui seseorang yang saya rindukan.
Masih ingat dengan jawaban saya ketika bapak bertanya
’kenapa kau hadirkan roh putri Fina?’
Ya, itu karena saya ingin selalu bersamanya…
Apa ??
Kematian itu ? mulut yang berbusa itu ? pembunuh itu ? roh itu ? bayangan itu ? dan janji akan menghilang lenyap itu ? semua hanya…. hah !!!!!
Thomias, kau memang sang illusionist.
ADEGAN 2
(SETTING DI DESA TERPENCIL, TERLIHAT FINA SEDANG MENJEMUR PAKAIAN DISAMPING RUMAH KECIL YANG SEDERHANA)
THOMIAS
(berjalan masuk) Fina… Thom datang…
FINA
Ya, akhirnya kau memenuhi permintaanku dan janji kita. Kau wujudkan keinginanku yang ingin hilang dan lenyap tanpa ada orang yang tau. Dan kau penuhi janjimu untuk selalu bersamaku.
THOMIAS
Ya, kalung itu sebagai bukti bahwa aku selalu bersamamu…
TAMAT
………………oooooo0000000000OOOOOOQOOOOOO0000000000oooooo……………..
Nama Pengarang ; Deny Indra Himawan
Alamat ; Jalan Swadaya 1. RT16/RW09. Pejaten timur.
Pasar Minggu. Jaksel. 12510.
Telp. (021) 7821037
Hp. 089637772281 / 083871001296
Keotentikan naskah ; Dibuat tanggal 15-16 November 2011
Dipersembahkan ; Sebagai nilai UTS Matakuliah Apresiasi Drama.
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2011
Leave a Reply
Anda harus masuk untuk berkomentar.